PETUALANGAN
Pada bab Petualangan ini, kalian akan mempelajari
beberapa pembahasan antara lain:
1. Mendengar Cerita Rakyat
2. Memberikan Saran
3. Membaca Puisi
4. Surat Undangan
5. Pengetahuan
Kebahasaan
1. Mendengar Cerita Rakyat
Mendengarkan
cerita tidak harus mendengarkan pembacaan cerita oleh guru di dalam kelas.
Melainkan bisa dibacakan temanmu di mana saja atau diperdengarkan melalui
kaset.
Simaklah
baik-baik cerita rakyat yang akan kalian dengarkan. Tutup bukumu dan siapkan
secarik kertas untuk mencatat hal-hal penting dalam cerita!
Putri Gisela
Dalam sebuah hutan yang gelap dan penuh dengan pohon
besar, tinggal seorang wanita tua yang bernama Gisela. Ia hidup seorang diri.
Tidak ada seorangpun yang mau menemaninya karena wajahnya buruk. Penduduk
disekitar itu menyebutnya “Penyihir Tua”. Anak-anak dilarang bermain di dekat
rumahnya.
Gisela hanya berteman dengan burung-burung yang
terbang dan bertengger di atap rumahnya. Sambil bernyanyi-nyanyi, Gisela
bermain dengan burung-burung itu. Ia merasa bahagia mempunyai teman meskipun
hanya burung. Kepada burung-burung itulah Gisela mencurahkan segala
perasaannya.
Sebenarnya, Gisela adalah seorang putri raja di negeri
Anta. Ia disihir oleh penasehat kerajaan. Oleh karena itu, ia berubah menjadi
wanita tua. Ia difitnah dan dianggap sebagai penjelmaan iblis jahat. Gisela
diusir dariistana. Suatu malam, ketika Gisela sedang menyalakan obor untuk
menerangi rumahnya, ada seorang berkuda menghampiri gubuknya. Ternyata, orang
itu adalah pemuda yang cakap. Pemuda itu berkata,”Permisi, Nenek yang baik.
Saya tersesat dan kemalaman. Bolehkah saya menumpang tidur di rumah Nenek?”
Gisela menjawab,”Oh,tentu saja. Silakan masuk. Apakah kamu sudah makan? Kalau
belum, aku akan menyiapkan makanan untukmu.” Gisela senang karena ada yang mau
berbicara padanya.
Sebenarnya,
ia sedikit kecewa karena dianggap sudah tua. Sambil menyiapkan makanan, Gisela
bertanya pada pemuda itu, “Siapakah kamu? Mau kemanakah kamu? Pemuda itu
menjawab,”Aku Pangeran Jonathan. Aku mau ke negeri Anta. Di sana ada sayembara.
Raja
sedang
mencari putrinya yang hilang. Katanya, putrinya disihir oleh penasihat
kerajaan. Raja kemudian mengetahui bahwa putrinya disihir oleh penasihat
kerajaan. Penasihat kerajaan dihukum. Sekarang, raja sedang mencari
putrinya.”
Gisela terkejut bercampur senang dan sedih. Senang,
karena ayahnya mencarinya. Sedih karena ia tidak tahu caranya untuk menjadi
muda kembali. Tanpa disadarinya, ia bergumam,”Apakah benar warga negeri Anta
menginginkan aku kembali?” Pangeran Jonathan mendengar ucapan Giseladan
bertanya,”Nek, siapakah Nenek ini? Mengapa Nenek tinggal seorang diri di hutan
ini?” Dengan sedih Gisela menjawab, “Sebenarnya, aku ini Gisela, putri raja
Anta. Aku disihir menjadi tua. Aku ingin kembali, tetapi pasti tidak ada
seorangpun yang akan menyukaiku. Wajahku buruk dan tua.”
Pangeran Jonathan berkata,”Jangan khawatir, Gisela.
Aku akan membantumu supaya kamu bisa berubah. Aku yakin, kamu pasti seorang
putri yang cantik, yang sangat cantik...!” Setelah ia mengucapkan kata yang
terakhir itu, tiba-tiba...keluar asap dari tubuh Gisela...dan Gisela berubah
kembali menjadi Putri Gisela yang cantik. Rupanya, Gisela dapat
berubah jika ada seorang pangeran yang menyebutnya cantik.
Gisela
senang sekali. Bersama Pangeran Jonathan, Gisela kembali ke negeri Anta. Raja
Anta senang sekali melihat putrinya kembali. Akhirnya, Gisela menikah dengan
Pangeran Jonathan dan hidup bahagia.
Bagaimana
cerita putri Gisela di atas? Setelah kalian mendengarkan cerita putri Gisela di
atas, kalian harus mampu:
1. Menjawab pertanyaan dari bacaan.
2. Menyebutkan tokoh, tema,
latar, dan amanat dalam cerita.
Kalian tentu
masih ingat apa yang di maksud dengan tokoh, tema, latar, dan amanat dalam
sebuah cerita bukan?
·
Tema adalah
ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
·
Latar(setting)
adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus
jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika
cerita berlangsung.
·
Alur (plot)
adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
· Amanat adalah pesan
2. Memberikan Saran
Lautan dan Isinya
Dua pertiga
dari bumi merupakan wilayah perairan. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan
kenampakan alam. Jika daerah daratan memiliki jurang, lembah dan gunung, lautan
juga memiliki bagian-bagian tertentu,antara lain : daerah tembus cahaya,
remang-remang dan gelap. Daerah tembus cahaya ini kedalamannya mulai dari 0-180
meter di bawah permukaan laut. Air masih hangat, tenang, dan bergerak. Sebagian
besar tanaman dan hewan laut hidup di daerah ini. Ada lumba-lumba, ikan pari
manta, dan ikan terbang. Selanjutnya, daerah remang-remang, mulai dari 180-990
meter. Di daerah ini, suhu bisa lebih rendah dari 5°C. Karena cahaya sangat
kurang, ikan-ikan yang hidup di sini memiliki cahaya di tubuhnya, seperti ikan
lampu kilat. Daerah berikutnya disebut daerah gelap. Daerah ini kedalamannya
antara 990-5.940 meter. Tanaman dasar laut menutupi hampir semua dasar laut.
Daerah yang terakhir adalah palung laut. Kedalaman lebih dari 5.940 meter.
Tekanan air sangat tinggi, sangat dingin, makanan sangat sedikit dan gelap
gulita.
Setelah kalian mendengarkan teks bacaan tentang lautan
dan isinya, kalian di harapkan mampu untuk:
1.
Mengemukakan pokok-pokok persoalan.
2. Memberikan pendapat, saran, dan alas an
· Pendapat adalah buah pemikiran atau
perkiraan tentang suatu hal
· Saran adalah pendapat (usul,
anjuran, cita-cita) yg dikemukakan untuk dipertimbangkan
· Alas an adalah dasar bukti
(keterangan) yg dipakai untuk menguatkan pendapat (sangkalan, perkiraan, dsb)
3. Membaca Puisi
Sebelum membawakan puisi di depan umum, baca dalam
hati lebih dulu. Kemudian coba lafalkan dengan intonasi dan jeda yang benar,
lalu hayati isinya. Supaya puisi yang kamu bawakan bisa dipahami orang yang
menyimaknya, perubahan raut mukamu harus terlihat jelas saat menampakkan rasa
haru, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
Hal inilah yang dinamakan ekspresi. Jika perlu,
cobalah bawakan puisi di
depan
cermin. Nah, setelah kamu yakin dengan penampilanmu, silahkan membawakan puisi
kamu di depan umum!
Agar
kalian lebih memahami tenteng bagaimana teknik pembacaan puisi yang tepat, coba
perhatikan puisi yang akan kalian dengarkan ini!
Ketika
kalian membaca puisi, yang harus di perhatikan yaitu penggalan kata yang
tepat pada puisi kalian bawakan.
Contoh:
Ketika / jam dinding berdentang lima kali //
bus malam /
membawaku pergi //
kemudian
baca puisi tersebut dengan pengucapan yang jelas, irama yang indah, pemenggalan
kalimat yang baik dan lagu kalimat yang tepat!
4. Surat Undangan
Surat Undangan adalah Naskah Dinas yang merupakan
pemberitahuan yang meminta kepada yang bersangkutan untuk datang pada waktu,
tempat dan acara yang ditentukan.
Surat Undangan terdiri atas :
a. Kepala Surat undangan, terdiri atas
:
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan
tahun ditempatkan dikanan atas;
2) Alamat undangan yang ditujukan
ditempatkan dibawah nama, tempat, tanggal, bulan dan tahun;
3) Nomor, sifat, lampiran dan hal
diketik secara vertikal, ditempatkan disebelah kiri atas.
b. Isi Surat Undangan, terdiri atas :
1) Maksud dan tujuan;
2) Hari penyelenggaraan;
3) Tanggal, waktu dan tempat
penyelenggaraan;
4) Acara yang akan diselenggarakan;
5) Tulisan penutup.
c. Bagian akhir Surat Undangan, terdiri
atas :
1) Nama jabatan pengundang;
2) Tanda tangan pejabat pengundang;
3) Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP
pengundang;
4) Stempel jabatan/instansi;
5) Catatan yang dianggap perlu.
Menulis
surat undangan tidak perlu bertele-tele. Sampaikan isi surat dengan
kalimat-kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang ringkas, tepat
sesuai dengan yang dimaksudkan penulis surat, dan si penerima surat dapat
memahaminya.
Selain
menggunakan kalimat efektif, gunakan pula ejaan yang berlaku secara tepat,
misalnya penggunaan tanda baca dan huruf kapital.
5. Pengetahuan Kebahasaan
a. Kalimat Perintah dan Seruan
- Kalimat permohonan (biasanya dalam
kalimat disertakan kata-katamohon).
Contoh: Saya
mohon Saudara-saudara segera melunasi pajak!
Saya mohon
hadirin berdiri sejenak!
- Kalimat ajakan (disampaikan dengan
kata-kata mari, ayo,dan sebagainya).
- Kalimat harapan (dengan pemakaian
kata-katasemoga, mudahmudahan)
Contoh:
Semoga kehidupanmu di desa baru lebih sejahtera!
- Kalimat larangan (disampaikan dengan
kata-kata jangan, tidak boleh, dan sebagainya).
Contoh:
Jangan membuang sampah di sungai!
- Kalimat anjuran atau seruan
(disampaikan dengan kata-kata silakan).
Contoh: Para
peserta dipersilakan kembali ke tenda masing-masing!
b. Kelompok Kata (Frasa)
Frasa yaitu
kesatuan dua kata atau lebih dan bukan merupakan subjek predikat.
- Frasa
dengan pola DM (Diterangkan Menerangkan).
- Frasa
dengan pola MD (Menerangkan Diterangkan)
Contoh:
sangat padat, makan ini, ringkas cerita, dan lain-lain.
c. Penulisan Awalan me-
Contoh:
me + tanam =
menanam me
+ antar = mengantar
me + paku =
memaku me
+ bilas = membilas
me + hadang = menghadang me + sambung = menyambung
me + dorong =
mendorong me
+ cuci = mencuci
d. Pemenggalan Kata
- Di antara vokal dan
vocal
Contoh: ruas = ru - as tiup = ti – up
baut = ba -
ut biar
= bi – ar
- Di antara vokal
konsonan atau konsonan vocal
Contoh: sepupu = se - pu – pu
cemara = ce - ma – ra
- Di antara
konsonan dan konsonan
Contoh: aspal = as - pal transmigrasi
= tran - smi - gra – si
cerna = cer -
na cermin =
cer – min
e. Penulisan di sebagai
Kata Depan dandi- sebagai Awalan
- Penulisan di sebagai
kata depan
Penulisan di sebagai kata depan ditulis terpisah dengan
kata berikutnya. Contoh: Bibi menjual kue di warung.
Di pasar banyak orang berjualan.
- Penulisan di- sebagai
awalan
Penulisan di- sebagai awalan ditulis melekat dengan kata
berikutnya.
Contoh: Kue saya diborong sampai habis.
Dagangannya dijual dengan harga murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar